Nyamuk berwolbachia mengacu pada nyamuk yang diinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Adapun “Wolbachia” adalah bakteri yang secara alami terdapat di banyak serangga, tetapi tidak secara alami ada di beberapa spesies nyamuk seperti nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi sumber utama penyakit demam berdarah dan Zika.
Nyamuk Aedes Aegypti
Ketika nyamuk Aedes aegypti diinfeksi dengan Wolbachia, bakteri tersebut dapat mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan virus demam berdarah. Ini telah dipelajari dan digunakan sebagai metode pengendalian penyakit yang dibawa oleh nyamuk, yaitu dengan menginfeksi populasi nyamuk liar dengan Wolbachia untuk mengurangi penyebaran penyakit.
Proses Nyamuk Aedes Aegypti Diinfeksi Dengan Wolbachia
Untuk menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia, ilmuwan menggunakan proses yang dikenal sebagai transfeksi mikroinjeksi. Dalam proses ini, Wolbachia yang diambil dari serangga lain (seperti lalat buah) disuntikkan secara langsung ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Setelah nyamuk menetas, mereka menjadi pembawa Wolbachia.
Bakteri Wolbachia menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk organ reproduksinya. Ini memastikan bahwa ketika nyamuk dewasa berkembang biak, Wolbachia diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan cara ini, populasi nyamuk yang diinfeksi Wolbachia bertambah secara bertahap dalam lingkungan alami, membantu mengurangi penyebaran virus yang mereka bawa, seperti virus dengue atau Zika.
Jadi nyamuk berwolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Proses infeksi ini dilakukan secara sengaja oleh ilmuwan untuk memanfaatkan sifat Wolbachia dalam mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan virus. Setelah terinfeksi, nyamuk Aedes aegypti ini membawa Wolbachia di dalam tubuhnya, dan bakteri ini diwariskan ke generasi berikutnya melalui proses reproduksi, membantu mengendalikan penyebaran penyakit yang dibawa nyamuk.
Proses Pelepasan Nyamuk Terinfeksi Wolbachia
Nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi Wolbachia (Nyamuk Berwolbachia), ketika dilepaskan ke lingkungan alami, dapat menginfeksi nyamuk lokal yang belum terinfeksi melalui proses reproduksi. Saat nyamuk jantan yang terinfeksi Wolbachia kawin dengan nyamuk betina yang tidak terinfeksi, bakteri Wolbachia menyebabkan ketidakcocokan sitoplasma, yang mengakibatkan telur yang dihasilkan tidak dapat berkembang.
Sebaliknya, ketika nyamuk betina yang terinfeksi Wolbachia kawin dengan nyamuk jantan (baik yang terinfeksi atau tidak), telurnya akan berkembang normal dan Wolbachia diwariskan ke keturunan mereka.
Melalui proses ini, Wolbachia secara bertahap menyebar di populasi nyamuk lokal. Dengan meningkatnya jumlah nyamuk yang terinfeksi Wolbachia, potensi penyebaran penyakit seperti demam berdarah dan Zika berkurang, karena Wolbachia mengurangi kemampuan nyamuk untuk mentransmisikan virus ini.
Pro & Kontra Penggunaan Nyamuk Berwolbachia
Pro dan kontra dari penggunaan nyamuk berwolbachia dalam pengendalian penyakit yang dibawa nyamuk seperti demam berdarah dan Zika mencakup:
A. Pro
- Pengurangan Penyakit: Nyamuk berwolbachia efektif mengurangi penyebaran virus seperti dengue dan Zika.
- Pendekatan Ramah Lingkungan: Metode ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan insektisida.
- Pengendalian Berkelanjutan: Nyamuk berwolbachia dapat menyebar Wolbachia ke populasi nyamuk liar, memberikan kontrol jangka panjang.
B. Kontra
- Kekhawatiran Ekologi: Ada kekhawatiran tentang dampak jangka panjang terhadap ekosistem setelah pelepasan nyamuk ini.
- Efektivitas Tidak Pasti: Belum sepenuhnya diketahui seberapa efektif metode ini dalam mengendalikan penyakit di semua lingkungan.
- Biaya dan Logistik: Pelepasan nyamuk berwolbachia memerlukan sumber daya yang signifikan dan koordinasi yang kompleks.
Pendekatan ini masih terus dikembangkan dan dipelajari, dan mungkin ada pertimbangan tambahan yang muncul seiring dengan penelitian lebih lanjut.
Nyamuk berwolbachia yang sengaja disebarkan merupakan salah satu strategi inovatif dalam mengendalikan penyakit yang ditularkan nyamuk, seperti demam berdarah dan Zika. Dari segi kesehatan manusia, nyamuk ini dianggap tidak berbahaya. Bakteri Wolbachia, yang digunakan untuk menginfeksi nyamuk Aedes aegypti, tidak diketahui dapat membahayakan manusia atau hewan lainnya.
Fokus utamanya adalah mengurangi kemampuan nyamuk untuk menyebarkan virus, bukan menciptakan risiko baru. Dengan demikian, penggunaan nyamuk berwolbachia ini dilihat sebagai langkah progresif dalam upaya pengendalian penyakit tanpa menimbulkan ancaman tambahan terhadap manusia atau lingkungan.